Dijuluki "Trump Ceko" oleh majalah bisnis Forbes, Babis adalah pendukung pembatasan imigrasi. Selama krisis pengungsi pada tahun 2015, Republik Ceko menolak untuk menerima kuota migran yang diusulkan di tingkat Uni Eropa.
“Ini sepenuhnya salah. Dia ingin menakut-nakuti orang. Setahun yang lalu, dia mengatakan bahwa Belgia akan memiliki mayoritas Muslim pada tahun 2040,” katanya.
Sebaliknya, Prokop menilai, Swedia justru menerapkan kebijakan ketat guna menakuti para imigran untuk masuk. Sementara, partai yang berkuasa di Hungaria, Fidesz, menggunakan Swedia sebagai contoh kekeliruan kebijakan imigrasi.
Pada tahun 2017, Lembaga Survei dan Penelitian Pew AS menerbitkan sebuah studi tentang perubahan demografis di Eropa, berdasarkan afiliasi agama. Pada tahun 2050, Swedia diperkirakan memiliki proporsi penduduk Muslim yang lebih besar daripada banyak negara Eropa lainnya.
Dari hitungan Pew, populasi Muslim mencapai 11,1 persen dan 30,6 persen. Peneliti Swedia merespons survei itu dengan menilai ada kesalahan dalam perhitungan Pew.