IHRAM.CO.ID,JEDDAH -- pihak berwajib Arab Saudi telah menangkap 21 orang yang melanggar peraturan karantina saat terkonfirmasi terinfeksi Covid-19. Tiga belas ditahan di wilayah Madinah dan delapan di wilayah Al-Baha, termasuk orang-orang yang datang dari luar negeri.
Juru bicara polisi Madinah, Letnan Kolonel Hussein Al-Qahtani, membenarkan penangkapan di wilayah tersebut dan kasus-kasus tersebut akan dilimpahkan ke Kejaksaan.
Hukuman untuk pihak yang mengabaikan peraturan yang dirancang untuk mencegah penyebaran virus termasuk denda hingga 200,000 riyal Saudi atau setara Rp 765juta, serta hukuman penjara hingga dua tahun.
Dilansir di Arab News, Kamis (17/6), hukuman berlipat ganda bisa diberikan bagi mereka yang melanggar peraturan untuk kedua kalinya. Warga non-Saudi juga terancam menghadapi deportasi dan larangan permanen memasuki Kerajaan.
Sementara itu, Asisten Deputi Menteri Kesehatan Pencegahan, Dr. Abdullah Mufarrih Assiri, mengatakan dosis pertama vaksin Covid-19 telah terbukti mengurangi risiko penyakit parah dan kematian hingga lebih dari 80 persen pada kebanyakan orang.
Dia menambahkan perlindungan yang diberikan oleh dosis awal ini berlangsung selama beberapa bulan. Kementerian Kesehatan menegaskan kembali vaksin yang digunakan di Kerajaan aman dan efektif.
Otoritas Saudi melaporkan 15 kematian tambahan terkait dengan covid-19, Rabu (16/6). Penambahan ini menjadikan jumlah korban keseluruhan di Kerajaan berjumlah 7.621 orang.
1.239 infeksi lebih lanjut telah dikonfirmasi, yang berarti bahwa 469.414 orang di negara itu telah tertular penyakit tersebut. Dari 10.606 kasus aktif, 1.549 pasien di antaranya dalam kondisi kritis.
Dari penambahan kasus terbaru, 371 berada di Makkah, 253 di Riyadh, 229 di Provinsi Timur dan 71 di Madinah.
Selain itu, kementerian juga mengatakan ada tambahan 932 pasien yang pulih dari penyakit ini, sehingga jumlah total pemulihan di Kerajaan menjadi 451.187.
Arab Saudi telah melakukan 20.617.677 tes untuk penyakit Covid-19, termasuk 90.874 tes dalam 24 jam sebelumnya. Hingga saat ini, 16.163.397 orang di negara tersebut telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19.