Ra Fathur menyebut, penyekatan di Suramadu bukan bentuk diskriminasi. Sebab penyekatan tidak hanya dilakukan pada Suramadu sisi Surabaya, tapi juga Suramadu sisi Madura. Itu artinya, kata dia, yang diperiksa tidak hanya warga Madura yang akan ke Surabaya, tapi juga sebaliknya.
Ra Fathur mengaku, pihaknya telah melakukan sosialisasi agar warga Madura khususnya Bangkalan untuk taat dan memperhatikan protokol kesehatan (prokes). “Saya minta kepada masyarakat supaya patuh protokol kesehatan. Ini adalah upaya kita bisa terhindar dari musibah Covid-19,” ujarnya.
Ia kembali menegaskan, apa yang telah dilakukan pemerintah adalah keputusan yang terbaik untuk masyarakat. Maka dari itu, dirinya mendukung penuh langkah pemerintah dalam menangani Covid-19, termasuk penanganan di Bangkalan dan Surabaya.
“Saya juga meminta agar petugas di lapangan untuk lebih ramah dalam melayani warga. Sistemnya juga perlu terus dibenahi agar semakin cepat dalam pelayanan,” kata dia.