IHRAM.CO.ID, Para sahabat terdahulu baik kalangan Muhajirin maupun Anshar mereka berlomba menginfakkan hartanya baik dalam keadaan susah yaitu sebelum Fathuh Makkah atau saat terjadi Perang Hudaibiyah demi kemuliaan Islam, ketika itu Islam masih dianggap asing dalam berbagai sisi.
Namun, mereka tetap menginfakkan hartanya dengan ikhlas, tidak mengharapkan pengganti di dunia, tidak riya atau pamer agar diketahui banyak orang.
Dari Asma bin Abu Bakar, bahwa dia mendatangi Nabi Muhammad SAW dan bertanya, wahai Nabiullah, aku tidak punya apa-apa kecuali untuk disedekahkan selain apa yang diberikan Zubair (suamiku) kepadaku. Berdosakan aku apabila uang belanja itu, aku sedekahkan ala kadarnya?Beliau menjawab, sedekahkanlah alakadarnya dengan kemampuanmu, dan janganlah menghitung-hitung pula pemberian-Nya kepadamu dan juga jangan pula kikir sehingga Allah akan menyempitkan rezekimu"(HR Muslim No.1710).
Allah SWT memotivasi kaum Muslimin untuk berinfak dan tidak takut akan menjadi fakir dan kekurangan lantaran berinfak. Karena harta yang diinfakkan akan diganti oleh-Nya