"Kami memutuskan untuk menyoroti wilayah yang telah mengabadikan momen tersebut," kata D'Alessandro.
"Kami ingin menunjukkan keragaman yang cukup untuk menunjukkan bahwa ini adalah fenomena global," kata dia.
Pameran ini diselenggarakan secara geografis, dengan bagian-bagian di Indonesia dengan populasi Muslim terbesar di dunia, sekitar 207 juta, Malaysia sebesar 61 persen dari 32 juta populasi Muslim, Timur Tengah, Eropa dan Amerika.
"Ini semua tentang Modest Fashion, yaitu pakaian yang dirancang untuk menutupi tubuh sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Tentu saja, Modest Fashion menarik bagi wanita dari semua agama dan latar belakang budaya. Banyak manekin mengenakan versi terbaru dari abaya, jubah tradisional yang menutupi tubuh hingga di bawah mata kaki, dengan lengan memanjang hingga pergelangan tangan. Separuh dari mereka mengenakan hijab, kerudung agama yang dikenakan oleh wanita Muslim yang menutupi rambut, kepala dan dada, tetapi tidak wajah ketika mereka keluar di tempat umum," ucap Moonan.
Menurut Moonan, jilbab bisa berarti hal yang berbeda. Banyak wanita memakainya untuk menunjukkan kepatuhan mereka kepada Tuhan dan kerendahan hati mereka. Yang lain memakainya untuk menandakan bahwa mereka bangga menunjukkan iman dan identitas etnis mereka.
"Ada tingkat keragaman yang tinggi mengenai penutup kepala antar daerah dan generasi," kata kurator Cooper Hewitt yang terlibat dalam pertunjukan tersebut, Susan Brown.
Bahkan termasuk pakaian olahraga sederhana. "Pada tahun 2017 Nike menjadi merek olahraga global pertama yang masuk ke pasar pakaian olahraga Sederhana dengan merilis Pro Hijab," lanjut Brown.