Jumat 02 Jul 2021 08:48 WIB

Penerjemah 25 Bahasa Disiapkan untuk Layani Jamaah Haji

Layanan penerjemah bahasa disediakan Arab Saudi mudahkan jamaah haji

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Nashih Nashrullah
Layanan penerjemah bahasa disediakan Arab Saudi mudahkan jamaah haji. Ilustrasi haji
Foto: Saudigazette
Layanan penerjemah bahasa disediakan Arab Saudi mudahkan jamaah haji. Ilustrasi haji

IHRAM.CO.ID, RIYADH – Kementerian Haji dan Umrah Saudi tengan berupaya mempersiapkan musim haji yang di bawah kondisi pandemi Covid-19. Terbaru, mereka telah mempersiapkan tim yang terdiri dari 40 penerjemah resmi yang berbicara dalam 25 bahasa berbeda. 

Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci mengalokasikan puluhan penerjemah ini untuk membantu para peziarah yang tidak berbahasa Arab. Mereka juga mengamankan sepuluh saluran frekuensi radio untuk disiarkan di Gunung Arafah dan Masjidil Haram. 

Baca Juga

Dilansir di Asharq Al-Awsat, Jumat (2/7), siaran langsung dari saluran terjemahan Alquran dan sunnah akan diputar dalam bahasa Inggris dan Prancis. 

Di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang masih mempengaruhi dunia, Kerajaan Arab audi memutuskan untuk membatasi jamaah untuk musim haji 2021 menjadi 60 ribu orang saja. 

Puluhan ribu orang yang terpilih dan mendapatkan izin ini terbatas hanya untuk Muslim yang tinggal di kerajaan, baik warga negara maupun ekspatriat. 

Langkah ini diambil Kerajaan Arab Saudi untuk menjaga kesehatan dan keselamatan jamaah haji. Selain itu, mereka ingin memastikan ritual haji diadakan di lingkungan yang aman dan sehat, dengan penerapan langkah-langkah pencegahan penyebaran virus Covid-19.  

Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci dalam sebuah konferensi pers mengumumkan telah merekrut lebih dari 8.000 personel. Mereka akan membantu melaksanakan rencana operasional tahun ini, yang berfokus pada langkah-langkah pencegahan mengekang penyebaran virus dan memastikan keselamatan jamaah. 

Ada beberapa langkah yang menjadi fokus Kepresidenan. Salah satunya memasang kamera termal di gerbang yang diperuntukkan bagi peziarah dan mendirikan pusat kesehatan di dalam Masjidil Haram berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan. 

Selain itu, mereka wajib memastikan semua pekerja yang berada di garis depan telah divaksinasi. Sementara bagi jamaah, Kepresidenan akan menyiapkan masker dan vaksinasi. 

Di sisi lain, Situs Suci Makkah akan dibersihkan dan disterilkan sepuluh kali sehari, menggunakan sekitar 60 ribu liter bahan desinfektan per hari. Seratus potong peralatan akan disiapkan untuk membersihkan situs tersebut. 

Lebih dari 4.000 petugas kebersihan dan 11 robot juga akan beroperasi dalam hal pemeliharaan kebersihan ini. 

Tak hanya itu, Kepresidenan telah mempersiapkan tindakan untuk mendistribusikan botol air Zamzam kepada para peziarah. 

 

Sumber: aawsat 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement