Ahad 04 Jul 2021 09:47 WIB

Museum Arkelogi Malawi Dipugar

Pemugaran Museum Arkeologi Malawi yang Dihancurkan IM

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
  Pemugaran  Museum Arkeologi Malawi. Foto: Benda artefak Mesir kuno yang dikembalikan ke negara asalnya.
Foto: abc news
Pemugaran Museum Arkeologi Malawi. Foto: Benda artefak Mesir kuno yang dikembalikan ke negara asalnya.

IHRAM.CO.ID, KAIRO --- Museum Arkeologi Malawi adalah salah satu fasilitas arkeologi paling terkenal di Provinsi Minya, Mesir. Seperti dilansir Egypt Today pada Ahad (4/7) Museum itu diresmikan pada 23 Juni 1962 di Minya pada era mendiang Presiden Gamal Abdel Nasser. Tetapi museum itu ditutup setelah dirusak dan dijarah pada Agustus 2013 oleh teroris Ikhwanul Muslim. Namun, negara negara Mesir pada masa pemerintahan Presiden Abdel Fattah el Sisi mampu menghidupkannya kembali.

Sebelum penjarahan dan penghancuran museum pada  2013, museum ini berisi sekitar 1092 artefak dari era sejarah yang berbeda.  Penyerangan itu membuat hancur 50 buah artefak akibat kekerasan yang terjadi setelah bubarnya aksi duduk Rab'ah dan al-Nahda, dan yang bertujuan untuk menghancurkan peradaban Mesir.

Baca Juga

Arkeolog Sameh Ahmed Abdel Hafeez, seorang karyawan di museum, menjadi martir saat melakukan pekerjaannya selama serangan terhadap museum pada tahun 2013.

Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir bekerja keras untuk menghidupkan kembali potongan-potongan itu. Peninggalan dipindahkan ke toko museum di Ashmonin, dan proses penyortiran ulang sisa-sisa pecahan tembikar dan monumen batu, marmer, kayu, plester dan lainnya.

Setelah 3 tahun, tepatnya pada 22 September 2016, museum dibuka kembali. Itu dianggap sebagai kemenangan negara Mesir atas kekacauan dan terorisme.

Proses pemugaran museum menelan biaya negara sebesar 11 juta pound Mesir, yang didistribusikan di antara provinsi Al-Minya. Dan tersebut tersedia sebanyak 7,15 juta pound Mesir dari dana gubernur di samping hibah Italia senilai 4 juta pound Mesir dalam bentuk kotak pamer untuk museum dalam kerangka proyek pertukaran utang

Skenario tampilan di dalam museum diubah mulai dari patung keluarga yang menjadi pilar masyarakat. Sebanyak 944 buah dipajang di museum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement