Selasa 06 Jul 2021 13:51 WIB

Dana Pensiun Norwegia Lepas Aset Perusahaan Terkait Israel

Permukiman ilegal Israel melanggar hukum internasional.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Dana Pensiun Norwegia Lepas Aset Perusahaan Terkait Israel. Masjid di dekat permukiman Yahudi
Foto: Haaretz
Dana Pensiun Norwegia Lepas Aset Perusahaan Terkait Israel. Masjid di dekat permukiman Yahudi

IHRAM.CO.ID, OSLO -- Perusahaan pengelola dana pensiun terbesar di Norwegia Kommunal Landspensjonskasse Gjensidig Forsikringsselskap (KLP) mengatakan mereka tidak akan lagi berinvestasi di 16 perusahaan yang terkait dengan pembangunan permukiman ilegal Israel di Tepi Barat, Senin (5/7). Dari 16 perusahaan tersebut, di antaranya Alstom dan Motorola karena hubungan mereka dengan permukiman Israel di Tepi Barat.

Bersama dengan sejumlah negara lain, Norwegia menganggap permukiman itu sebagai pelanggaran hukum internasional. Laporan PBB pada 2020 menemukan 112 perusahaan memiliki operasi terkait dengan pembangunan pemukiman ilegal, rumah bagi sekitar 650 ribu orang Israel.

Baca Juga

Perusahaan-perusahaan tersebut, mencakup perusahaan telekomunikasi, perbankan, energi dan konstruksi. "Semuanya membantu memfasilitasi kehadiran Israel dan karena itu berisiko terlibat dalam pelanggaran hukum internasional, dan bertentangan dengan pedoman etika KLP," katanya dalam sebuah pernyataan dilansir dari Al Arabiya, Selasa (6/7).

“Dalam penilaian KLP, ada risiko yang tidak dapat diterima bahwa perusahaan yang dikecualikan berkontribusi terhadap pelanggaran hak asasi manusia dalam situasi perang dan konflik melalui hubungan mereka dengan pemukiman Israel di Tepi Barat yang diduduki,” kata KLP.

Langkah KLP mengikuti keputusan dana kekayaan negara Norwegia pada Mei, untuk mengecualikan dua perusahaan yang terkait dengan konstruksi dan real estat di wilayah Palestina. KLP mengatakan telah menjual saham di perusahaan senilai 275 juta krona Norwegia (31,81 juta dolar AS) dan pada Juni telah menyelesaikan prosesnya. Pada perusahaan Motorola dan Alstom, KLP juga telah menjual kepemilikan obligasinya.

Terkait Motorola, KLP menyatakan keputusan pelepasan aset dilakukan karena perusahaan tersebut menyediakan perangkat lunaknya dan video yang digunakan dalam pengawasan perbatasan. Perusahaan telekomunikasi Bezeq dan Cellcom Israel telah dihapus karena layanan yang mereka berikan membantu membuat pemukiman menjadi lebih menarik.

Sedangkan Bank Leumi membantu membiayai infrastruktur pembangunan permukiman ilegal. Dalam nada yang sama, kelompok konstruksi dan teknik seperti Alstom dan rekan-rekan lokal Ashtrom dan Electra bertanggung jawab membangun infrastruktur, sementara Paz Oil membantu memberdayakan mereka.

Perusahaan lain yang dikeluarkan adalah Bank Hapoalim, Israel Discount Bank, Mizrahi Tefahot Bank, Delek Group, Energix Renewable Energies, First International Bank of Israel dan Partner Communications. Perusahaan telekomunikasi Altice, yang terdaftar hingga Januari 2021, juga dikecualikan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement