Rabu 07 Jul 2021 22:50 WIB

Soal Penggunaan PCR Kumur, Ini Penjelasan Kemenkes

PCR kumur ini merupakan metode pengambilan sampel dengan kumur.

PCR Kumur. Ilustrasi
Foto:

Secara terpisah, Guru Besar Paru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama mengaku belum mengetahui prinsip kerja maupun akurasi yang dihasilkan dari produk Bio Farma Nusantic tersebut.

"Terus terang saya belum pernah membaca hasil penelitiannya," ujarnya.

Bio Farma dikabarkan sedang memproduksi alat uji pendeteksi COVID-19 yang diberi nama BioSaliva dengan kapasitas produksi mencapai 40.000 unit per bulan.

"Untuk produk baru kami BioSaliva, kami baru akan memproduksi sekitar 40.000 per bulan," ujar Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir.

Honesti menambahkan produk BioSaliva memungkinkan pengetesan PCR tidak dilakukan melalui nasofaring dan hidung, tetapi melalui berkumur atau gargle yang membuat pengetesan lebih nyaman dibandingkan tes usap swab PCR/antigen.

Sementara itu, promosi pemanfaatan PCR kumur tersebut mulai beredar di sejumlah media sosial, salah satunya akun Instagram @gsilab.id.Pemanfaatan alat tersebut dibanderol seharga Rp799 ribu per pengguna selama masa promosi berlangsung.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement