Kamis 08 Jul 2021 11:09 WIB

Pria Lebanon Manfaatkan Generator Masjid untuk Isi Oksigen

Seorang Pria Lebanon Manfaatkan Generator Masjid untuk Mengisi Daya Tabung Oksigen

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Muhammad Subarkah
Pengemudi mengantre di luar SPBU di tengah kekurangan bahan bakar di Beirut, Lebanon pada 28 Juni 2021.
Foto: Anadolu Agency
Pengemudi mengantre di luar SPBU di tengah kekurangan bahan bakar di Beirut, Lebanon pada 28 Juni 2021.

IHRAM.CO.ID, BEIRUT -- Seorang pria pergi ke sebuah masjid di Beirut untuk mengisi daya mesin oksigennya. Dia terpaksa melakukan hal tersebur karena di rumahnya tidak ada listrik, dan Lebanon mengalami kekurangan bahan bakar.

Pria itu memiliki penyakit asma dan hidupnya bergantung pada oksigen. Imam Masjid Ali bin Abi Thalib di Beirut, Sheikh Hassan Mereb mengunggah foto pria tersebut di Twitter. Foto yang menjadi viral di media sosial, menunjukkan pria itu menggunakan salah satu soket masjid untuk mengisi daya mesin oksigennya

 

“Salah satu jamaah dengan asma terpaksa ke masjid saat fajar untuk mengoperasikan mesin oksigen, dia memanfaatkan pengoperasian generator masjid karena pemadaman listrik di rumahnya,” kata Sheikh Mereb, dilansir Anadolu Agency, Kamis (8/7).

 

Sheikh Mereb mengatakan bahwa, dia harus menyalakan generator setelah selesai shalat subuh untuk pria itu. Sheikh Mereb mengatakan, pria itu memiliki kondisi keuangan yang baik untuk membeli token listrik tetapi pasokannya kurang. 

 

Sheikh Mereb menyalahkan para pemimpin Lebanon karena gagal dalam menangani masalah ekonomi negara. Dia meminta warga Lebanon untuk saling membantu di masa-masa sulit ini.

 

Selama beberapa bulan terakhir, Lebanon telah menderita kekurangan bahan bakar akut karena kurangnya devisa yang cukup untuk impor minyak mentah. Hal ini menyebabkan sering terjadi pemadaman listrik dan kekurangan bahan bakar yang parah.

 

Orang-orang kaya Lebanon berupaya untuk berlangganan generator listrik swasta yang menggunakan bahan bakar seperti diesel. Namun hal ini tidak mencukupi karena kekurangan pasokan bahan bakar. Lebanon telah mengalami krisis ekonomi yang parah dalam dua tahun terakhir, dan berada di ambang kehancuran finansial.  

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement