Sifat-sifat itu merupakan hasil didikan Kiai Dahlan. Ulama reformis tersebut senantiasa menekankan pentingnya aksi daripada sekadar retorika. Di berbagai kesempatan, sang kiai selalu mengingatkan pengikutnya tentang surah al-Ma'un.
Dalam penafsirannya, firman Allah Ta'ala itu menegaskan kecelakaan bagi orang-orang yang enggan memberi makan pada fakir miskin. Sikap enggan saja disebut celaka, apalagi sampai merampas hak-hak mereka secara tidak adil?
Semangat teologi al-Ma'un itulah yang dihayati betul oleh H Syudja'. Da lam usia 35 tahun, dirinya dipandang pantas memimpin Bagian PKU Muhammadiyah saat itu. Pada saat pelantikan, ia menyampaikan rencana membangun rumah sakit, rumah miskin, dan panti yatim. Tak sedikit hadirin yang tiba-tiba tertawa begitu mendengar penuturan Syudja'.