IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Zakat, infak, sedekah, dan wakaf (Ziswaf) dinilai akan sangat berperan dalam membantu masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.
“Proses distribusi dan penyaluran Ziswaf lebih masif dibandingkan bantuan yang diberikan pemerintah, terlebih jika dibandingkan dengan pengiriman bantuan berbasis data Dukcapil. Karena cukup banyak laporan dimana bantuan pemerintah banyak yang tidak sampai di tangan warga yang lebih mendesak kebutuhannya, jadi masih ada beberapa masyarakat yang menerima bantuan meski sebenarnya perekonomiannya masih cukup stabil,” ujar Ketua Umum Forum Zakat (FOZ) Bambang Suherman, belum lama ini.
Menurutnya, pengelolaan Ziswaf sangat perlu dioptimalkan, mengingat jumlah bantuan yang didistribusikan masih sangat kecil, terlebih jika dibandingkan dengan anggaran bantuan yang disiapkan oleh pemerintah. Namun kelebihan yang dapat ditonjolkan dari Ziswaf adalah mekanismenya yang efisien, transparan dan efektif.
“Dianggap belum optimal karena proses sosialisasi dan kampanye zakat masih sangat terbatas. Kegiatan sosialisasi zakat masih disampaikan melalui aturan perundang-undangan, jadi mayoritas yang diterima masyarakat adalah hal yang bersifat aturan main, ini lazim ditemui di berbagai literatur tentang isu zakat yang digaungkan oleh pemerintah,” jelasnya.
Sementara lanjutnya, yang diharapkan adalah yang bersifat penggugahan, penyadartahuan, penggalian akar kekayaan budaya, sejarah filantropi dan portofolio yang telah dihasilkan, serta ajakan untuk melaksanakan syariah ibadah.
"Nah ini kalau dikombinasikan tentu akan sangat efektif,” kata dia.