Kamis 22 Jul 2021 09:19 WIB

KH Abdul Halim Menggerakan Wirausaha (II-Habis)

KH Abdul Halim menulis risalah Economie dan Cooperatie dalam Ajaran Islam (1936).

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
UMKM penerima KUR, ilustrasi
Foto:

Tidak hanya di SI, KH Abdul Halim juga mendirikan organisasi baru yang bertujuan membangkitkan perekonomian lokal, yakni Hayatul Qulub pada 1912. Selain semacam koperasi simpan pinjam, Hayatul Qulub juga menyelenggarakan pendidikan serta pengajian keagamaan Islam.

Tidak kurang dari 60 pedagang lokal berhasil dikuatkan KH Abdul Halim melalui organisasi ini agar mampu bersaing dengan pedagang-pedagang Cina. Pada 1915, pemerintah kolonial membubarkan Hayatul Qulub dengan tuduhan yang bermacam-macam. 

Pada 1917, KH Abdul Halim mendaftarkan secara legal Jam'iyat I'anat al-Muta'allimin dengan nama Persjarikatan Oelama (PO). Hal ini dilakukannya setelah mendapatkan saran dari HOS Tjokroaminoto. Selama memimpin PO, KH Abdul Halim cukup sukses menggerakkan lembaga ini di jalan pendidik an masyarakat. Pada 1919, PO mendirikan Madrasah Mu'allimin Darul Ulum untuk menghasilkan guru-guru.

KH Abdul Halim juga memantapkan organisasi-organisasi otonom di bawah PO, seperto Hizbul Islam Padvinders Organisatie (HIPO) pada 1929 untuk kepanduan Muslim; Fatimiyah pada 1930 untuk mewadahi pendidikan bagi kaum Muslimah; dan Perikatan Pemoeda Islam (PPI) pada 1932.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement