Dilansir di Arab News, Kamis (22/7), banyak peziarah mengambil kesempatan untuk beristirahat di benteng ini selama perjalanan panjang mereka. Lokasi itu juga merupakan titik pertemuan yang nyaman bagi konvoi peziarah, sehingga menjadi tempat di mana budaya sering bercampur, bertukar cerita, serta berdagang barang.

Dibangun pada tahun 1564 M, Dhat Al-Hajj adalah contoh arsitektur regional yang bagus pada waktu itu. Ia merupakan salah satu benteng yang paling signifikan secara historis di Jalan Haji Shami, dengan rumor namanya berasal dari tanaman yang tumbuh subur di daerah tersebut.

Benteng ini merupakan bangunan dengan lima kamar persegi panjang, serta pintu masuk di dinding barat melalui halaman dalam. Di luar benteng, berdiri sebuah kolam dan menjadi sumber tempat minum yang digunakan oleh orang yang lewat.

Sebuah desa makmur tumbuh di sekitar benteng. Mereka menyediakan akomodasi bagi para peziarah dan tempat untuk menambah persediaan makanan dan air.

Lokasi ini menjadi lebih penting ketika Jalur Kereta Api Hijazi didirikan pada awal abad ke-20. Terlepas dari namanya, baik benteng maupun jalan ini digunakan sepanjang tahun oleh para pedagang, bukan hanya para peziarah selama haji.