Untuk memastikan keselamatan dan kesehatan jamaah serta kelancaran pelaksanaan ritual ini, kontingen besar pasukan keamanan dan petugas kesehatan dikerahkan di Kompleks Jamarat. Proses lempar jumrah di Jamarat adalah ritual haji yang paling sering dilakukan.
Jamaah melakukan ritual ini di satu Jamarat (Aqaba) pada hari pertama lempar jumrah pada Hari Qurban 10 Dzulhijjah. Dalam dua atau tiga hari berikutnya, mereka melemparkan tujuh batu masing-masing di tiga pilar tersebut.
Struktur Kompleks Jamarat lima tingkat di sekitar tiga lokasi pelemparan batu memungkinkan kelancaran arus jamaah yang hanya diizinkan bergerak satu arah di seluruh area untuk mencegah kemacetan. Setelah melakukan empat ritual utama, yaitu lempar jumrah, menyembelih hewan, mencukur atau memotong rambut dan melakukan Tawaf Al-Ifadah dan sai' pada Selasa, jamaah kembali ke akomodasi mereka di Mina.
Selanjutnya setelah ritual lempar jumrah pada Rabu, mereka akan menghabiskan sisa waktu untuk berdoa dan beribadah di tenda-tenda mereka. Pelaksanaan ibadah haji selama lima hari ini akan berakhir setelah jamaah melakukan ritual lempar jumrah di Jamarat pada Kamis sore waktu setempat.
Dalam perkembangan terkait, Kepresidenan Umum Urusan Dua Masjid Suci membagikan 60 ribu payung kepada jamaah dan mereka yang melayani jamaah di Masjidil Haram. Langkah itu dilakukan sebagai bagian dari inisiatif bertajuk "Payung Anda Ada di Tangan Anda."