IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Klub sepak bola harus berinteraksi dengan penggemar untuk mendidik mereka tentang rasisme. Hal itu diungkap mantan bek Prancis, Patrice Evra terkait pemain kulit hitam Inggris yang menjadi korban pelecehan online usai Final Euro 2020.
Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka menjadi sasaran pelecehan saat mereka gagal mengeksekusi penalti dalam kekalahan 2- 3 Inggris dari Italia, setelah pertandingan berakhir 1-1 usai perpanjangan waktu.
Pelecehan itu mendapat kecaman luas mulai dari kapten, manajer, bangsawan, pemimpin agama, dan politisi Inggris. Sementara itu, Perdana Menteri Boris Johnson mendesak perusahaan media sosial berbuat lebih banyak untuk mengatasi penyalahgunaan online yang "muncul dari ruang gelap internet".
"Jika kita tidak melakukan sesuatu, rasisme akan selalu ada karena hal tersebut sudah ada selama bertahun-tahun. Anda tahu kita perlu berubah dan karena itulah mengapa pendidikan menjadi sangat penting," kata Evra, dikutip dari Reuters, Kamis (22/7).
"Saya ingin orang-orang di klub berinvestasi dalam pendidikan, untuk bertemu dan berbicara kepada penggemar, mungkin sekelompok penggemar dan mengatakan apa yang mereka rasakan ketika mereka dilecehkan karena warna kulit mereka."