Jumat 23 Jul 2021 17:34 WIB

Saudi Buat Pakaian Ihram Jamaah Haji dari Nano Fiber Perak

Pakaian ihram dengan nano fiber perak bertujuan membatasi penularan infeksi.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Saudi Buat Pakaian Ihram Jamaah Haji dari Nano Fiber Perak. Jamaah haji mempraktikkan jarak sosial saat mereka berdoa di Masjid Namira di Arafat selama ziarah haji tahunan, dekat kota suci Mekah, Arab Saudi, Senin, 19 Juli 2021.
Foto: AP Photo/Amr Nabil
Saudi Buat Pakaian Ihram Jamaah Haji dari Nano Fiber Perak. Jamaah haji mempraktikkan jarak sosial saat mereka berdoa di Masjid Namira di Arafat selama ziarah haji tahunan, dekat kota suci Mekah, Arab Saudi, Senin, 19 Juli 2021.

IHRAM.CO.ID, ABU DHABI -- Selama musim haji 2021 Arab Saudi menggunakan kemampuan teknis untuk memberikan layanan yang inovatif dan berkualitas tinggi. Di antara teknik-teknik tersebut adalah pakaian ihram yang terbuat dari nano fiber perak (silver nanofibers).

Serat nano perak dikembangkan oleh penemu Arab Saudi Hamad Bin Ali Al Yami. Pakaian ihram dengan teknologi ini sudah digunakan di musim haji untuk tahun kedua berturut-turut. Kain katun dengan serat nano perak mencegah reproduksi bakteri dan meningkatkan tindakan pencegahan untuk keselamatan jamaah. 

Baca Juga

Pakaian ihram dikenakan jamaah haji laki-laki. Jamaah haji Muslimah bisa memakai pakaian biasa. Adalah penting bahwa setiap pakaian yang dikenakan dipilih dengan tujuan memasuki ihram dan memastikannya melindungi kesopanan pemakainya.

"Ide pakaian nano sudah ada sejak lebih dari tiga tahun yang lalu dengan tujuan membatasi penularan infeksi di antara jamaah, terutama dengan durasi pemakaian ihram yang bervariasi saat melakukan ritual, dan tingkat perawatan pribadi," kata Al Yami, dilansir dari Gulf News, Jumat (23/7).

Dia menjelaskan penggunaan nano fiber perak dalam kain ihram didorong oleh fakta bahwa logam itu digunakan dalam pengobatan di masa lalu sebagai antiseptik untuk luka dan sebagai pembersih ketika ditempatkan di bejana air. “Perak digunakan secara global untuk mensterilkan alat-alat bedah, pakaian dokter, dan tim medis di rumah sakit, dan dari sinilah muncul ide menggunakan teknologi ini dalam pembuatan pakaian ihram,” kata Al Yami.

“Yang paling mendorong saya adalah bahwa Penjaga Dua Masjid Suci Institut Penelitian Haji dan Umroh pada 2008 melakukan sebuah eksperimen yang mengandalkan nano teknologi dalam pembuatan bahan antibakteri, antijamur dan antivirus untuk memurnikan karpet di Dua Masjid Suci dan penutup Ka'bah. Hasilnya menunjukkan penurunan pertumbuhan mikroba," kata Al Yami.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement