Senin 26 Jul 2021 01:58 WIB

Transformasi Pendampingan Haji untuk Jamaah

Dahulu, haji merupakan perjalanan yang sulit bagi jamaah dan mutawwif.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Jamaah haji menjaga jarak sosial saat mereka mengelilingi Ka
Foto:

Dia ingat bagaimana jamaah terpikat oleh komunitas Makkah. Mereka belajar tentang adat dan tradisi mereka, mencoba makanan Hijazi, dan membawa serta budaya mereka yang menyatu dengan budaya Saudi.  Mereka menyaksikan tata krama Makkah dan menyampaikan pesan positif kepada seluruh masyarakatnya di luar negeri.

"Di masa lalu, kami menerima mereka di rumah kami, memasak untuk mereka, mencuci pakaian mereka, merayakannya dan mengundang mereka untuk bergabung dengan semua perayaan dan acara kami.  Mereka sangat ingin belajar bahasa Arab dan belajar tentang tempat-tempat paling penting di Makkah dan mengunjungi mereka, serta situs-situs bersejarah dan arkeologis," ucap Jumbi. 

Dia ingat bahwa rumah-rumah Makkah sebelumnya diperuntukkan bagi jamaah. Sementara pemilik rumah tinggal di lantai tertinggi. Mereka berinteraksi dengan anggota rumah tangga sebagai bagian integral dari pengalaman haji mereka.

Sementara saat ini, jamah makan, minum, dan menginap di hotel dan kamp. Mereka tidak berinteraksi dengan komunitas Makkah. Jumbi mengatakan, mutawwif akan tumbuh dekat dengan jamaah dan membentuk hubungan yang kuat dan ikatan yang kuat dengan mereka.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement