Senin 26 Jul 2021 05:05 WIB

Road to Mecca dalam Pandangan Mualaf Yahudi

Jurnalis Yahudi Leopold Weiss meemluk Islam pada 1926.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Ani Nursalikah
Road to Mecca dalam Pandangan Mualaf Yahudi. Suasana Makkah di masa puncak musim haji tempo dulu
Foto: saudigazette.com
Road to Mecca dalam Pandangan Mualaf Yahudi. Suasana Makkah di masa puncak musim haji tempo dulu

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Lahir dari keluarga Yahudi tidak membuat Leopold Weiss membenci Islam. Bahkan dirinya memutuskan memeluk Islam pada 1926 setelah tinggal dan bekerja di Timur Tengah sebagai jurnalis. Semasa hidupnya, dia banyak menulis mengenai keislaman, termasuk menerjemahkan Alquran ke dalam bahasa Inggris.

Usai memeluk Islam, dia diketahui mengganti namanya menjadi Muhammad Asad, salah satu nama yang dikenang hingga kini sebagai penulis The Road to Mecca (1952). Dalam setiap penulisannya, termasuk buku itu, dia membuat deskripsi jelas yang bisa menyentuh tentang haji dan para peziarahnya.

Baca Juga

“Ini… adalah Ka’bah, tujuan kerinduan jutaan orang selama berabad-abad,’’ tulisnya dalam buku tersebut.

Namun demikian, Asad menuturkan, demi mencapai tujuan ini, banyak jamaah haji yang melakukan pengorbanan berat selama berabad-abad. Saat transportasi belum semaju sekarang, banyak di antara mereka yang meninggal di perjalanan karena kesulitan yang dihadapi.

Kabah sendiri, dijelaskannya, merupakan bangunan berbentuk kubus sempurna (sesuai dengan konotasi nama Arabnya) seluruhnya ditutupi dengan brokat hitam. Sebuah bangunan yang tidak berubah, sejak pertama kali dibangun di zaman Nabi Ibrahim

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement