Tergugahlah hati KH Saleh Darat. Sang kiai lantas berupaya menerjemahkan Alquran ke dalam bahasa Jawa dengan aksara Pegon. Dari kerja kerasnya, lahirnya kitab tafsir Alquran Faidhur Rahman.
Pada sampul buku ini, dia meng gunakan nama Abu Ibrahim untuk me ngenang anaknya (Ibrahim) yang telah wa fat. Sampai saat itu, kitab tersebut merupakan teks terjemahan pertama Alquran dalam ba hasa Jawa. Isinya meliputi surah al-Fatihah hingga surah Ibrahim. Penulisnya lebih dahulu wafat sebelum dapat menuntaskan kitab ini.
Sejak membaca karya KH Saleh Darat, pandangan Kartini mulai meninggalkan kecenderungan liberal, sebagaimana ajaran para mentornya dari Belanda. Ucapannya yang terkenal, Dari gelap terbitlah terang, merupakan pemahaman Kartini akan ayat ke-257 Surah al-Baqarah, yang artinya Orang-orang beriman dibimbing Allah dari kegelapan menuju cahaya. Kartini sangat tersentuh akan kalimat dari firman Allah ini.