IHRAM.CO.ID, JAKARTA— Pemerintah akan menjadwalkan kembali pembahasan pembukaan umroh meliputi skema teknis vaksinasi untuk jamaah umroh.
"Kita akan bahas lanjutan skema teknisnya, dipimpin Kemenag, Puskes Haji, Kemenkes support penuh dari sisi teknis kesehatannya, yaitu mekanisme vaksinasi, mekanisme testing pcr dan teknis protokol kesehatan bagi jamaah," kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana, saat dihubungi, Rabu (28/7).
Budi Sylvana mengatakan, selama dua hari lintas kementerian melakukan rapat daring antara Kemenag, Kemenlu, Kemenkes, dan juga Konsulat Jenderal di Arab Saudi. Dalam rapat itu dibahas terkait perkembangan pembukaan umroh di masa pandemi.
"Yang jelas mekanisme teknis umroh dam haji masa pandemi berbeda dengan saat masa normal dulu, karena ada serangkaian vaksinasi dan testing tambahan, juga protokol kesehatannya," katanya.
Budi mengatakan, persyaratan pemberian booster menggunakan salah satu vaksin yang digunakan Arab Saudi, yaitu Pfizer, Astra Zanecca, Johnson dan Johnson atau moderna. Saat ini dalam proses penyusunan skema vaksinasinya dengan berbagai pihak.
Hal ini diperlukan karena menyangkut berbagai hal. Di antaranya kesiapan jamaah umroh, distribusinya, pelaksanaan vaksinasi dan ketersediaan vaksin yang dibutuhkan.
"Pelaksanaan booster dapat saja berjalan seiring dengan pelaksanaan program vaksinasi nasional," katanya.