Kamis 29 Jul 2021 13:20 WIB

Syekh Abdurrahman Siddiq Berdakwah dengan Karya (I)

Di Bangka, Syekh Abdurrahman Siddiq berdakwah sembari memulai menulis kitab-kitab.

Kitab (ilustrasi).
Foto:

Kawan-kawan seangkatannya dari pelbagai daerah Nusantara-untuk menyebut beberapa-ialah Syekh Abdul Qodir Mandailing, Syekh Umar as- Sumbawi, Syekh Awang Kenali, Syekh Hasyim Asy'ari, Syekh Jamil Jaho, Syekh Ali Junaidi Berau, serta Syekh Sulaiman ar-Rasuli.

Kira-kira, tujuh tahun lamanya Syekh Abdurrahman Siddiq bermukim di Makkah dan Madinah. Rentang waktu itu terdiri atas lima tahun menimba ilmu dan dua tahun mengajar di Masjid al-Haram.

Setelah itu, ia pun kembali ke Tanah Air. Dalam perjalanan pulang, dirinya disertai seorang temannya, Syekh Ahmad Khatib. Keduanya telah berjanji untuk menyebarkan ilmu-ilmu agama di daerah masing-masing. 

Setelah tiba di Batavia (Jakarta), kedua calon ulama besar ini pun berpisah menuju daerah yang berbeda. Syekh Ahmad Khatib bertolak ke Sumatra Barat, sedangkan Syekh Abdurrahman Siddiq menuju Martapura, Kalimantan Selatan.

Setelah hampir satu tahun berada di Martapura, Syekh Abdurrahman Siddiq kemudian merantau ke Pulau Sumatra dan sekitarnya. Pada 1898, ia bermukim di Bangka untuk mengembangkan ilmunya. Di pulau penghasil timah itu, dirinya pun sibuk berdakwah sembari memulai menulis kitab-kitab.

 

 

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement