Selasa 03 Aug 2021 15:32 WIB

Olimpiade Tokyo: Sprinter Belarusia Minta Suaka ke Polandia

Polandia memberikan visa kemanusiaan kepada sprinter Olimpiade Belarusia

Sprinter Belarusia Krystsina Tsimanouskaya memasuki taman Polandia di Tokyo, Jepang, pada 2 Agustus.
Foto:

Terpaksa bertindak

Minggu malam, atlet Olimpiade itu dipindahkan dari Bandara Haneda Tokyo dan "diamankan oleh polisi di tempat penampungan khusus." IOC mengatakan sebelumnya pada hari Senin bahwa Timanovskaya telah menghabiskan malam di hotel bandara dan berada di tangan pihak berwenang Jepang.

Juru bicara IOC Mark Adams mengatakan dalam jumpa pers harian bahwa IOC telah meminta Komite Olimpiade Nasional Belarusia untuk laporan tertulis lengkap tentang situasi tersebut.

"Kami berbicara lagi dengannya pagi ini untuk memahami apa langkah selanjutnya dan apa yang ingin dia kejar, dan kami akan memberikan dukungannya dalam keputusan itu," kata Adams, menambahkan bahwa badan pengungsi PBB (UNHCR) adalah terlibat dalam kasusnya.

Kemudian pada hari Senin, Duta Besar AS untuk Belarus berterima kasih kepada pihak berwenang Jepang dan Polandia karena telah datang membantu Timanovskaya.

"Berkat tindakan cepat otoritas Jepang dan Polandia, Tsimanouskaya dapat menghindari upaya rezim Lukashenka untuk mendiskreditkan dan mempermalukan atlet #Tokyo2020 ini karena mengekspresikan pandangannya," tulis Julie Fisher di Twitter.

Sepanjang Perang Dingin, banyak atlet membelot dari Uni Soviet dan negara-negara blok timur komunis selama kompetisi olahraga besar di luar negeri. Meskipun tindakan seperti itu semakin jarang terjadi sejak jatuhnya Uni Soviet, pembelotan dari negara lain terus terjadi.

Bulan lalu, atlet angkat besi Uganda berusia 20 tahun, Julius Ssekitoleko, hilang setelah meninggalkan catatan yang mengatakan bahwa hidupnya di Uganda terlalu sulit dan dia ingin bekerja di Jepang. Dia ditemukan dan dipindahkan ke tahanan polisi. Dahulu beberapa atlet Olimpiade Afrika dilaporkan hilang selama Olimpiade London 2012 -- dengan pelari pembawa bendera Eritrea Weynay Ghebresilasie di antara mereka yang mengajukan suaka di Inggris.

Tidak seperti atlet-atlet ini, bagaimanapun, Timanovskaya tampaknya tidak berangkat dengan maksud membelot karena alasan politik. Dia sebaliknya tampaknya telah dipaksa untuk bertindak setelah berbicara menentang keputusan resmi untuk memasukkannya ke dalam perlombaan yang belum pernah ia ikuti sebelumnya.

 

 

sumber : CNN.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement