Selasa 03 Aug 2021 23:45 WIB

Zakiah Daradjat, Pelopor Psikologi Islam (I)

Dalam berdakwah Zakiah Daradjat tak mengenal lelah.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
 Prof Zakiah Daradjat
Foto:

Saat itu, sangat jarang kaum perempuan yang melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan tinggi. Tapi, setelah tamat SMA pada 1951, Zakiah terus melanjutkan studinya ke Fakuktas Tarbiyah Perguruan Tinggi Agama Islam Yogyakarta yang sekarang sudah berubah menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga.

Berkat kecerdasannya, lima tahun kemudian, Zakiah mendapatkan beasiswa di program S-2 Fakultas Pendidikan Universitas Ein Shams Kairo Mesir. Tesisnya tentang problema remaja di Indonesia mengantarnya meraih gelar magister pada 1959.

Saat itu, dia sudah sering membuka praktik psikologi di klinik kejiwaan di almamaternya. Sambil lalu, dia berjuang untuk menyelesaikan program S-3 di universitas yang sama. Akhirnya, dia pun mampu meraih gelar doktor pada 1964 dalam bidang psikologi.

Setelah bertahun-tahun mencari ilmu di luar negeri, wanita ini akhirnya pulang ke Indonesia untuk mengamalkan ilmunya dan bekerja di Kementerian Agama RI. Menteri Agama Saifuddin Zuhri saat itu menyarankan dirinya untuk membuka klinik konsultasi di Kementerian Agama.

Sejak saat itulah, dia aktif berdakwah dan menasihati orang-orang. Tapi, dia kemudian membuka konsultasi kejiwaan pribadi untuk mendengarkan berbagai persoalan hidup kliennya.

Namun, berbeda dengan psikolog pada umumnya, dalam praktiknya, Zakiah menggunakan pendekatan agama Islam untuk memecahkan persoalan yang dihadapi kliennya yang kebanyakan kaum perempuan.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement