Konsumsi rumah tangga untuk pertama kalinya tercatat tumbuh positif sejak kuartal II 2020 sebesar 5,93 persen (yoy), jauh membaik dari kinerja kuartal I 2021 yang -2,22 persen (yoy). Peningkatan konsumsi rumah tangga tersebut sejalan dengan perbaikan mobilitas masyarakat, berlanjutnya stimulus termasuk relaksasi program PPnBM dan kebijakan makroprudensial, serta pola musiman Hari Besar Keagamaan Nasional.
Kinerja investasi mulai tercatat positif sebesar 7,54 persen (yoy), terutama ditopang oleh perbaikan investasi nonbangunan. Sementara itu, konsumsi Pemerintah tumbuh tinggi sebesar 8,06 persen (yoy), didorong oleh akselerasi realisasi stimulus fiskal dalam bentuk belanja barang dan belanja modal, khususnya terkait program PEN, serta belanja pegawai.
Sejalan peningkatan ekspor dan permintaan domestik, impor juga tumbuh tinggi sebesar 31,22 persen (yoy). Dari sisi lapangan usaha (LU), seluruh LU mencatatkan pertumbuhan positif. Pada kuartal II 2021, pertumbuhan ekonomi terutama didorong oleh LU Industri Pengolahan, LU Perdagangan, LU Transportasi dan Pergudangan, serta LU Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum.
Secara spasial, perbaikan kinerja pertumbuhan ekonomi nasional didukung oleh seluruh wilayah, dengan pertumbuhan tertinggi tercatat di wilayah Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua), Jawa, dan Kalimantan.