IHRAM.CO.ID, JAKARTA – Pada tahun 107 Hijriyah muncul seoang bernama Abbad Ar-Ru’aini di Yaman yang menyerukan paham Khawarij. Dia diikuti oleh sejumlah orang, namun gubernur Yaman pada saat itu, Yusuf bin Umar, menyerang dan berhasil mengalahkan mereka.
Prof Abul Yazid Abu Zaid Al-Ajami dalam buku Akidah Islam Menurut Empat Madzhab menjelaskan bahwa pada penghujung era Daulah Umayah, Khawarij membuat banyak sekali kekacauan berskala besar. Di mana Dhahhak bin Qais berpaham Khawarij mengepung Abdullah bin Umar bin Abdul Aziz di Wasith.
Berikutnya dia pergi ke Mosul dan membunuh gubernurnya. Saat itu Ad-Dhahhak membawa 120 ribu pasukan dan mengepung kedua kawasan tersebut. Perang pun pecah antara Dhahhak dan Marwan bin Muhammad yang berakhir dengan kematian Ad-Dhahhak si Khawarij tersebut.
Sebelum meninggal, Dhahhak menunjuk orang yang berpaham Khawarij untuk memimpin pasukannya yang bernama Khaibari. Hingga akhirnya peperangan terus berlanjut melawan Marwan bin Muhammad hingga Khaibari terbunuh.
Setelah peristiwa itu, Khawarij kembali bersatu di bawah komando Syaiban bin Abdul Aziz Al-Yasykuri Al-Khariji yang terus mengguncang keamanan negara hingga dia terbunuh pada tahun 130 Hijriyah.