Al-Hafidz Ibnu Rajab al-Hanbali menjelaskan, Nabi Muhammad SAW menyebut bulan Muharram dengan sebutan bulan Allah karena untuk menunjukkan keagungan dan karunia-Nya. Allah yang menghubungkan Nabi Muhammad, Nabi Ibrahim, Nabi Ishak, Nabi Yakub dan Nabi-Nabi lainnya sebagai hamba-Nya.
"Dan bulan ini (bulan Muharram/bulan Allah), adalah bulan yang khusus untuk disandarkan kepada Allah ta'ala," demikian penjelasan Ibnu Rajab.
Imam As-Suyuti, dalam kitab syarah Shahih Muslim, menjelaskan, bulan Muharram memiliki perbedaan dengan bulan lain. Nama bulan-bulan yang lain sudah ada pada masa jahiliyah, sedangkan nama bulan Muharram baru ada saat Islam datang.
Orang-orang pada masa jahiliyah menyebutnya dengan bulan Safar Awal, lalu Allah SWT mengganti nama tersebut dengan Muharram, sehingga kemudian bulan ini juga sering disebut dengan bulan Allah.