Jumat 06 Aug 2021 19:50 WIB

Asmah Syahruni Muslimah Penggerak Perubahan (III-Habis)

Asmah tampil memimpin demonstrasi besar yang diikuti puluhan perempuan di Jakarta.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
Warga menghadiri acara silaturahmi dengan Muslimat NU di Pondok Pesantren Al-Ittihad, Cianjur, Jumat (8/2).
Foto:

Kekuatan dan kiprah Asmah sebagai PP Muslimat NU tecermin dalam pidatonya dalam Kongres Muslimat NU ke-12 di Yogyakarta. Dalam sambutannya, Asmah menekankan, pentingnya peran an kaum perempuan dalam kancah perjuangan membangun bangsa dan negara.

Dia memberi contoh agar perempuan dapat bangkit dari kelemahan dan kebodohan. Ia berkaca pada pengalaman- pengalaman kaum hawa di luar negeri. Sebut saja, sosok Benazir Bhutto, perempuan yang pernah menjabat sebagai perdana menteri di Pakistan. Begitu pula Cori Aquino, presiden Filipina 1986-1992. 

 

Asmah juga menekankan akan pentingnya format organisasi sebagai wadah aspirasi kaum perempuan dalam menerapkan langkah-langkah perjuangannya. Kekuatan yang dimilikinya sebagai seorang ketua telah membawa Muslimat NU mampu bersinergi dengan organisasi-organisasi lainnya pada masa itu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement