“Lihat sajalah contohnya UU cipta kerja, cara kerja polisi dan KPK serta keputusan yang dibuat oleh para hakim di dunia pengadilan yang sangat banyak membuat kita mengurut dada,” imbuhnya.
Selain itu, Anwar juga masih melihat ketimpangan dan kesenjangan ekonomi yang bisa menyebabkan negeri ini terseret ke dalam konflik dan perpecahan, bahkan tidak mustahil negeri ini akan terpecah belah dan porak poranda.
“Mengapa hal demikian bisa terjadi? Karena kita tidak lagi konsisten dengan idiologi, dasar dan hukum dasar yang ada di negeri ini yaitu Pancasila dan UUD 1945. Oleh karena itu pertanyaannya maukah kita apa yang tidak kita inginkan itu terjadi ? Tentu jawabnya tidak,” tegasnya.
Karena itu, menurut dia, pergantian tahun Hijriah ini hendaknya bisa jadikan sebagai kesempatan untuk merenung dan mengevaluasi diri. Dia berharap, negeri ini menjadi negara yang maju. Namun, dia tidak ingin negeri ini maju seperti negara -negara Adikuasa saat ini, yang justru menebar bencana dan malapetaka serta kerusakan dunia.
“Oleh karena itu kalau negara kita nanti telah menjadi negara maju maka kita tidak ingin negeri ini hanya sekedar maju tapi juga harus berkeadilan, berakhlak, bermoral dan beradab yang mampu menebar rahmat kepada semua bangsa dan negara di dunia ini,” kata Ketua PP Muhammadiyah ini.