Ledakan Akkar terjadi kurang dari dua pekan setelah Lebanon menandai hari peringatan pertama ledakan di pelabuhan Beirut musim panas lalu yang menewaskan lebih dari 200 orang. "Ledakan Akkar tidak berbeda dengan ledakan pelabuhan," kata mantan perdana menteri Lebanon Saad al-Hariri di Twitter, merujuk pada ledakan di pelabuhan Beirut satu tahun lalu.
Dia juga meminta pejabat Lebanon termasuk presiden untuk bertanggung jawab dan mengundurkan diri. Hariri adalah politisi Muslim Sunni terkemuka, agama dominan di utara Lebanon, dan secara terbuka menentang Presiden Lebanon Michel Aoun.
Pemimpin partai yang didirikan oleh Aoun, Gebran Bassil berbelasungkawa atas indiden di Akkar. "Hati kami bersama keluarga di Altalil dan Akkar malam ini," cicitnya di Twitter resminya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
