Senin 16 Aug 2021 19:19 WIB

Peran Negara-Negara Arab dalam Kemerdekaan Indonesia

Sebagai negara yang baru merdeka, Indonesia membutuhkan pengakuan kemerdekaan.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Agung Sasongko
Suasana proklamasi kemerdekaan di rumah Sukarno pegangsaan timur 56.
Foto:

Suranta Abdul Rahman menjelaskan dalam jurnalnya Diplomasi RI di Mesir dan Negara-Negara Arab, diplomasi Indonesia dan Mesir memiliki arti penting karena tiga hal. Pertama, kedudukan Mesir sangat dominan dalam kebijakan politik negara-negara Arab karena pemegang kendali Liga Arab.

Kedua, dukungan Mesir dinilai menjadi sarana yang tepat untuk memahami sejarah hubungan Indonesia dan Mesir yang telah terbentuk sejak sebelum proklamasi kemerdekaan. Terakhir, semangat perjuangan diplomasi Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan tercermin dalam pergerakan pelajar Indonesia di Universitas Al-Azhar.

Perjanjian dengan Mesir memicu negara-negara Arab lain untuk mengakui kemerdekaan Indonesia. Kontribusi Liga Arab sangat besar dalam menghubungi negara-negara anggotanya untuk menerima misi diplomatik RI.

Setelah Mesir, delegasi Indonesia kemudian melanjutkan perjalanan ke Suriah dan membuat perjanjian diplomatik. Dalam perjanjian tersebut, Suriah mengakui kemerdekaan Indonesia dan ditandatangani pada 2 Juli 1947 yang diwakilkan oleh Menteri Luar Negeri Suriah Jamil Mardam Bey. Perjanjian persahabatan RI dan Suriah diratifikasi oleh Komite Kerja Pusat Parlemen Sementara RI yang disiarkan dalam Lembaran Negara pada tahun 1948.

Setelah Suriah, misi diplomatik RI berlanjut ke Yordania. Kala itu, Amir Abdullah meminta misi ini agar formalitas pengakuan kemerdekaan ditangguhkan. Meski begitu, pada kenyataannya pemerintah Yordania mendukung keputusan Liga Arab pada 18 November 1946 untuk mengakui kemerdekaan RI.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement