Senin 16 Aug 2021 19:19 WIB

Peran Negara-Negara Arab dalam Kemerdekaan Indonesia

Sebagai negara yang baru merdeka, Indonesia membutuhkan pengakuan kemerdekaan.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Agung Sasongko
Suasana proklamasi kemerdekaan di rumah Sukarno pegangsaan timur 56.
Foto:

Selain Yordania, misi diplomatik diteruskan dengan kunjungan ke Baghdad, Irak. Haji Agus Salim dan staffnya disambut meriah walaupun dalam hal pengakuan kemerdekaan Indonesia, Irak masih mempertimbangkan karena kuatnya pengaruh Inggris yang mendukung Belanda di wilayahnya.

Negara Arab lain yang mengakui kemerdekaan Indonesia adalah Libanon dan Arab Saudi. Awalnya, Haji Agus Salim sempat meragukan sikap pemerintah Libanon yang tidak akan mengakui kemerdekaan RI karena Libanon dekat dengan bangsa Barat. Namun, Perdana Menteri Libanon Riadh Solh Bey yang saat itu menjabat pernah menyaksikan Film Proklamasi ketika hadir dalam resepsi misi diplomatik RI di Kairo. Akhirnya, Indonesia mendapat pengakuan Libanon pada 29 Juni 1947.

Di tahun yang sama, ketua misi diplomatik RI berubah mulai 7 Agustus 1947. H.M Rasyidi menggantikan Haji Agus Salim dan meneruskan perjuangannya. Pada musim haji tahun 1947, ia berkunjung ke Arab Saudi yang didampingi Sekretaris Jenderal Liga Arab Abdurrahman Azzam Pasya menghadap Raja Abdul Aziz. Dalam kunjungan tersebut, Raja Abdul Aziz al-Saud memberikan surat Pengakuan Arab Saudi kepada pemerintah Indonesia pada 21 November 1947.

Keraja Yaman adalah negara Arab merdeka terakhir yang memberikan pengakuan kemerdekaan Indonesia. Saat itu, Yaman masih tertutup dan belum mempunyai perwakilan di luar negeri selain di Liga Arab. Wakil Kerajaan Yaman di Liga Arab Ali al-Muayyad telah menandatangani Kuasa Usaha RI di Mesir, H. HM. Rasyidi untuk menyampaikan pengakuan kemerdekaan RI sebagai negara yang merdeka.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement