Al Hasyr sendiri berarti pengusiran. Sebab didalamnya terdapat kisah pengusiran suku Yahudi yakni Bani Nadhir. Ini dapat ditemukan pada ayat kedua dalam surat al Hasyr. Secara ringkas diketahui bahwa ada kesepakatan untuk hidup rukun dan damai antara Muslim dan kaum Yahudi. Namun dua suku Yahudi yang menempati Madinah yakni Bani Qainuqa dan Bani Nadhir kerap melanggar perjanjian itu. 

Mereka pun iri dengan kesuksesan dakwah nabi, dan tidak rela kaum Yahudi terkalahkan oleh Islam yang dibawa nabi Muhammad SAW. Alhasil pada satu waktu bani Nadhir merencanakan pembunuhan pada Nabi Muhammad. Akan tetapi upaya itu gagal. Setelah peristiwa itu, Rasulullah mengusir Bani Nadhir dari Madinah pada Rabiul Awal tahun keempat hijriah. 

Terlepas dari itu, surat Al Hasyr memiliki keistimewaan tersendiri bagi orang yang membacanya. Orang yang membacanya akan dihindarkan Allah dari setiap keburukan, kejahatan, kemalangan baik di dunia maupun di akhirat. Sebagaimana yang diwasiatkan Rasulullah SAW kepada Ali bin Abi Thalib yang dapat ditemukan di dalam kitab Wasiyatul Mustofa yang disusun Syekh Abdul Wahab bin Ahmad bin Ali bin Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Musa Asy Syarani Al Anshari Asy Syafi'i Asy Syadzili Al Mishri atau dikenal sebagai Imam Asy Syaran.

يَا عَلِيُّ، مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْحَشْرِ كُلَّ لَيْلَةٍ كُفِيَ شَرُّ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ

Wahai Ali, barangsiapa yang membaca surat al Hasyr setiap malam, maka Allah menghindarkan orang yang membacanya dari nasib apes di dunia dan akhirat. (Maksudnya dihindarkan dari setiap keburukan, kejahatan, musibah dan lainnya baik dunia dan akhriat)