IHRAM.CO.ID, JAKARTA--Jin merupakan salah satu mahluk Allah SWT, diciptakan hanya untuk beribadah. Seperti halnya manusia dijadikan nama surah Alquran (Al-Insan), Jin juga namanya dijadikan Allah sebagai nama surah Al-Jin.
Prof Buya Hamka mengatakan, surah al-Jin, diturunkan di Makkah yang memiliki 28 ayat. Di dalam Alquran telah bertemu uraian tentang al-Jin itu pada 22 tempat, dan di ayat yang lain disebut juga jinnat dengan arti yang sama.
Di dalam Surat 51, Surat adz-Dzariat ayat 56 diterangkan dengan jelas bahwa:
"Tidaklah Aku jadikan jin dan manusia, melainkan untuk menyembah kepadaKu."
Dengan sebab yang demikian, tidaklah diragukan lagi bahwa percaya akana danya jin sebagai makhluk, di samping manusia adalah termasuk bahagian dari Iman. Diterangkan pula di dalam Alquran bahwa manusia bersama jin yang tidak melaksanakan perintah Ilahi dengan baik akan dilemparkan ke dalam neraka jahannam.
Di dalam Surat 55, ar-Rahman, diterangkan bahwa jin itu diciptakan dari nyala api. Di dalam Surat 18, al-Kahfi dijelaskan pula bahwa Iblis yang kerap disebutkan sebagai pembangkang kepada Nabi Adam itu adalah dari keturunan jin juga.
"Dan Iblis pun mengakui ketika dia menyombong diri bahwa dia lebih mulia dari manusia, karena dia diciptakan dari api, sedang manusia diciptakan dari tanah," katanya.
Kaum Mu'tazilah yang terkenal sebagai kaum yang hanya mementingkan akal saja dalam Islam tetapi percaya akan adanya jin, sebab sudah terang nashnya di dalam Alquran, tidak dapat dibantah lagi. Hanya saja mereka tidak percaya bahwa jin itu dapat dilihat.
Tetapi kaum orientalis, sebagai mana kebiasaan mereka dalam rencana menafsirkan Alquran menurut rencana mereka sendiri bagi menimbulkan keraguan terhadap Islam pernah pula mengatakan bahwa keterangan Alquran tentang jin itu kacau-balau. Sebab di dalam Surat ar-Rahman dikatakan jin terjadi dari nyala api, padahal menurut tusukan jarum mereka.