Kamis 26 Aug 2021 16:32 WIB

Kisah Abbas Karimi Berenang untuk Kebebasan

Abbas Karimi berenang meninggalkan Afghanistan menuju kamp pengungsi.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Agung Sasongko
 RPT Abbas Karimi dan Alia Issa RPT pembawa bendera Tim Paralimpiade Pengungsi saat Parade Atlet pada Upacara Pembukaan Paralimpiade Tokyo 2020, Tokyo, Jepang,  Selasa (24/8).
Foto: EPA-EFE/Joel Marklund
RPT Abbas Karimi dan Alia Issa RPT pembawa bendera Tim Paralimpiade Pengungsi saat Parade Atlet pada Upacara Pembukaan Paralimpiade Tokyo 2020, Tokyo, Jepang, Selasa (24/8).

IHRAM.CO.ID, TOKYO -- Karena kemampuan berenangnya, Abbas Karimi, atlet Paralimpiade Afghanistan mendapatkan kebebasan dan perlindungan. Namun, upayanya itu bukan perkara mudah karena Karimi lahir tanpa kedua lengan.

Perenang berusia 24 tahun itu bercerita, dirinya harus berenang dari Afghanistas ke kamp pengungsi, untuk bisa hidup dengan aman dan tenang. Namun pelariannya bukan perkara mudah, karena Karimi lahir tanpa kedua lengan.

Baca Juga

Ia berenang dengan cepat sembari memukul jaket pelampungnya, agar bisa sampai ke kamp pengungsi. Saat itu usianya baru 16 tahun. Karimi muda ingin sangat ingin berlatih untuk kompetisi di kancah internasional tanpa rasa takut dari perang dan terorisme setiap harinya.

''Saya perlu berada di suatu tempat dimana saya bisa aman dan terus berlatih, dan menjadi juara Paralimpiade. Ketika saya meninggalkan Afghanistan, (pikiran) itu bersama saya. Gagasan tentang apa yang akan saya lakukan,'' ungkap Karimi, dikutip dari Nytimes, Kamis (26/8).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement