Sementara secara sosio-kultural, masyarakat secara kreatif menghasilkan aneka produk halal mulai kuliner unggulan dan khas daerah atau produk estetik. Di sisi lain, tren gaya hidup halal juga meningkat.
"Jumlah UMK mencapai 62 juta, ini potensi besar dan diupayakan terus tumbuh, naik kelas, dan berorientasi ekspor. Selain tentunya memenuhi pangsa pasar lokal yang juga sangat besar." kata dia.
Di sisi lain, kata dia, perhatian pemerintah dalam mengembangkan UMK juga sangat besar yang dibuktikan dengan berbagai kemudahan dan fasilitas yang diberikan mulai dari permodalan, kemudahan perizinan, hingga berbagai fasilitasi, termasuk dalam sertifikasi halal.
Pemerintah bersama stakeholder halal juga berupaya mengembangkan Kawasan Industri Halal (KIH), pariwisata halal, serta penelitian dan pengembangan di bidang halal, membangun sinergi industri besar dan menengah dengan UMK, dan berbagai program lainnya.
Sementara peran Indonesia di kancah global terbuka lebar utamanya dengan negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Data menunjukkan OKI beranggotakan 57 negara dengan 24,1 persen dari total populasi Muslim dunia yang mencapai 1,86 miliar jiwa.
Jumlah ini belum termasuk pemeluk agama Islam di luar negara-negara OKI, seperti India yang penduduk Muslim-nya sekitar 195 juta jiwa dan Ethiopia 35,6 juta jiwa.
"Kedekatan Indonesia dengan negara-negara OKI merupakan salah satu modal besar Indonesia untuk tampil sebagai produsen dan eksportir produk halal terbesar dunia," kata dia.