IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Industri fesyen Muslim mencoba untuk terus bertahan di masa pandemi. Sejumlah strategi diterapkan agar bertahan.
CEO PT Kals Corpora Indonesia, Haykal Kamil menerapkan strategic collaboration untuk mempertahankan mereknya agar tetap berkelanjutan. Ia mengakui adanya penurunan bisnis yang signifikan di awal pandemi yang cukup sulit diatasi.
"Anggaplah kita produksi hingga 100 ribu pakaian di awal tahun, karena pandemi hanya terserap 20 ribu pakaian, itu juga belum dibayar," katanya dalam Webinar Muharram Marketing Festival 2021 yang digelar MarkPlus Islamic dengan tema Menakar Dinamika Pemasaran Islami Industri Fashion dan Kosmetik, Senin (30/8).
Ini membuatnya harus berinovasi agar tetap relevan dengan pasar. Ia pun menyiapkan ekspansi ke market-market yang berbeda melalui berkolaborasi dengan berbagai influencer dan memperkuat digital marketing.
Extraordinary menjadi kata yang digunakan Haykal dalam menggambarkan strategi kolaborasinya. Ia menggandeng tak hanya publik figur dengan beragam latar belakang, seperti Cut Meyriska, Ratna Galih, dan
Marsha Natika, tapi juga kerja sama secara lintas industri seperti dengan Geprek Bensu, Glade, dan Maybelline.