Selasa 31 Aug 2021 11:14 WIB

Tujuh Gejala Anda Mengidap Diabetes

Gejala diabetes bisa dideteksi sejak dini.

Rep: Santi Sopia/ Red: Ani Nursalikah
Tujuh Gejala Anda Mengidap Diabetes
Foto: Republika
Tujuh Gejala Anda Mengidap Diabetes

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Meski mematikan dan bisa menurunkan kualitas hidup pengidapnya, sebenarnya gejala diabetes bisa dideteksi sejak dini. Ahli endokrinologi terlatih Yale yang berspesialisasi dalam diabetes Deena Adimoolam mengatakan sangat penting mengetahui risiko diabetes dan melakukan skrining sejak dini.

“Tes darah sederhana dapat memberi tahu risiko Anda," kata Adimoolam. 

Baca Juga

Berikut tujuh gejala mengkhawatirkan yang bisa diwaspadai, seperti dilansir Eat This, Not That, Selasa (31/8).

Haus berlebihan dan sering buang air kecil

Penderita diabetes sangat mungkin mengalami polidipsia. Merasa haus yang meningkat atau poliuria, juga sering buang air kecil berlebihan. Ini sangat umum, dan itu semua karena ginjal. 

Ginjal adalah organ yang menyaring dan menyerap glukosa. Ketika menderita diabetes, seseorang memiliki kelebihan glukosa. 

"Kadar glukosa yang tinggi berfungsi seperti diuretik yang menyebabkan buang air kecil berlebih. Buang air kecil berlebihan ini kemudian dapat menyebabkan rasa haus yang ekstrem dan dehidrasi jika tidak dapat memenuhi asupan cairan," kata Adimoolam.

Selalu merasa lapar

Merasa lapar setelah lama berolahraga atau melewatkan sarapan adalah hal yang wajar. Ternyata makanan tidak meredakan rasa sakitnya. Isitlah medis merasa lapar akibat diabetes ini disebut polifagia. "Diabetes ditentukan oleh masalah dengan hormon yang disebut insulin," kata Adimoolam. 

Insulin penting untuk memungkinkan glukosa masuk ke dalam sel yang dapat digunakan untuk energi. Pada diabetes tipe 1, ada kekurangan produksi insulin. Pada diabetes tipe 2 tubuh resisten terhadap efek insulin (resistensi insulin).

Karena glukosa ini tidak dapat masuk ke dalam sel untuk digunakan sebagai energi, tubuh merasa membutuhkan lebih banyak makanan untuk energi. Tetapi makan lebih banyak tidak akan membantu, melainkan meminum obat lebih dapat mengembalikan glukosa ke dalam sel yang kemudian digunakan untuk energi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement