Selasa 31 Aug 2021 18:59 WIB

Kiai Miftah, Ulama Tawadhu dari Tegal (I)

Pantang baginya untuk bersikap sombong atau merasa lebih alim daripada yang lain.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
Ulama sangat berperan dalam pembinaan umatnya (Ilustrasi)
Foto:

Pada waktu itu, pengasuh Pesantren Lirboyo adalah KH Abdul Karim atau yang lebih dikenal sebagai Mbah Manab. Miftah belajar di pesantren tersebut kurang lebih 21 tahun lamanya. Ia dikenal sebagai seorang santri yang cerdas, tetapi selalu tawaduk.

Pantang baginya untuk bersikap sombong atau merasa lebih alim daripada yang lain. Selama menjadi santri, dirinya selalu menaati perintah kiainya. Karena itu, ia pun menjadi santri kesayangan Mbah Manab dan panutan seluruh santri Tegal di Lirboyo. 

 

Layaknya santri yang sudah lama di pesantren, Kiai Miftah menjadi tempat mengaji para santri junior yang ingin menambah ilmu di Lirboyo. Ia mengajar mereka di kamarnya sendiri, alih-alih di masjid. Semua itu karena dirinya ingin selalu rendah hati di lingkungan pesantren.

Saat di Lirboyo, Kiai Miftah muda memang mendapat kepercayaan dari gurunya. Ia pun diberikan izin khusus oleh pengasuh untuk mengajar di pesantren. Padahal, persyaratan seorang santri untuk bisa mengajar saat itu sangatlah berat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement