Kamis 02 Sep 2021 14:59 WIB

Pemimpin Kashmir Syed Ali Geelani Wafat pada Usia 92 Tahun

Pemimpin Perlawanan Kashmir, Syed Ali Geelani meninggal

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Esthi Maharani
Syed Ali Shah Geelani
Syed Ali Shah Geelani

IHRAM.CO.ID, KASHMIR – Pemimpin Perlawanan Kashmir, Syed Ali Geelani meninggal pada usia 92 tahun. Geelani sudah lama diketahui sakit keras dan menghembuskan napas terakhirnya pada Rabu malam. Dia dimakamkan pada Kamis pagi pukul 04.30 waktu setempat di pemakaman dekat rumahnya, Srinagar. 

Sosok Geelani dikenal sebagai pengkritik India yang paling berani dan merupakan juru kampanye melawan pemerintah India di wilayah Himalaya yang mayoritas penduduknya Muslim terbagi antara India dan Pakistan sejak tahun 1947. Saat berita kematian Geelani menyebar, belasungkawa mengalir dari Pakistan.

Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, turut berduka atas meninggalnya Geelani. Dia mengatakan bendera Pakistan akan dikibarkan setengah tiang untuk menunjukkan rasa hormat kepada pemimpin Kashmir.

Di bawah pemerintahan Khan, Geelani pada tahun 2020 dianugerahi Nishan-e-Pakistan, sebuah penghargaan yang sebelumnya diterima oleh orang-orang seperti Nelson Mandela, Fidel Castro, dan Ratu Elizabeth II.

\"Kami di Pakistan salut dengan perjuangannya yang berani. Kami selalu mengingat ucapannya, yaitu Kami adalah Pakistan dan Pakistan adalah milik kami,” kata Khan dalam cicitannya.

Seorang tokoh suci di Kashmir

Geelani dipenjara selama hampir 11 tahun setelah tahun 1962 dan sering dibatasi di rumahnya. Masa muda Geelani diisi menjadi anggota Jamaat-e-Islami, organisasi politik keagamaan terbesar di Kashmir India yang dilarang oleh pemerintah nasionalis Hindu pada tahun 2019.

Popularitas Geelani melambung setelah 2008, ketika wilayah tersebut menyaksikan pemberontakan sipil massal. Dia muncul sebagai pemimpin perlawanan terkemuka di antara generasi baru Kashmir. Pada tahun-tahun berikutnya, ratusan pemuda dibunuh oleh pasukan India dalam protes jalanan.

Ketika pembangkangan sipil terhadap pemerintahan India meningkat, Geelani bersama dengan dua politisi anti-India terkemuka lainnya, yaitu Yasin Malik dan Mirwaiz Umar Farooq membentuk Kepemimpinan Perlawanan Bersama pada tahun 2016. Kelompok itu menantang kedaulatan India atas Kashmir.

Aneksasi Kashmir

Dikutip TRT World, Kamis (2/9), Kashmir adalah salah satu zona paling militeristik di dunia dengan lebih dari 500 ribu pasukan keamanan India dikerahkan di wilayah tersebut. Konflik mulai terjadi sejak tahun 1947, ketika pemerintahan Inggris membagi wilayah antara India dan Pakistan. Kedua negara itu mengklaim wilayah Kashmir secara keseluruhan dan telah berperang dua kali.

Kemarahan warga Kashmir pada pemerintahan India telah lama membara. Setelah serangkaian kesalahan politik, ingkar janji, dan tindakan keras terhadap perbedaan pendapat, aktivis Kashmir melancarkan pemberontakan bersenjata penuh melawan pemerintahan India pada tahun 1989.

India telah berjuang untuk membawa kehidupan normal kembali ke Kashmir setelah mencaplok wilayah itu dan membaginya menjadi dua wilayah yang dikendalikan secara terpusat pada Agustus 2019. Tindakan keras keamanan yang diberlakukan pada saat itu membuat layanan internet seluler terputus selama lebih dari setahun. Puluhan pemimpin politik ditahan dan sampai sekarang masih banyak yang belum bebas.

Perdana Menteri India, Narendra Modi, mengatakan langkah itu dimaksudkan untuk membawa perdamaian dan kemakmuran ke Kashmir. Para pemimpin pro-kebebasan mengatakan itu untuk menghukum penduduk Muslim dan mengubah demografi Muslim Kashmir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement