Menurut Dewan Investasi Thailand, untuk makanan dan minuman halal, Thailand adalah produsen terbesar kelima di dunia dengan pangsa 5,6 persen dari pasar makanan halal global senilai 5 miliar dolar Amerika per tahun. Thailand juga menempati urutan pertama untuk ekspor halal di antara negara-negara ASEAN. Makanan halal saat ini menyumbang 20 persen dari ekspor makanan global Thailand dengan lebih dari 60 persen ekspor halal ke Indonesia, Malaysia, dan Brunei.
Thailand telah mengembangkan sejumlah strategi kunci untuk lebih memperkuat industri halal, terutama dalam hal memenuhi standar global, mendorong daya saing pengusaha, meningkatkan kemampuan sertifikasi halal dan perumusan standar, serta meningkatkan penelitian dan pengembangan.
Pendirian Central Islamic Council of Thailand (CICOT) dan Halal Science Center Chulalongkorn University menggambarkan tekad pemerintah untuk menjadikan Thailand sebagai pusat keunggulan halal yang diakui dalam sains dan pengujian.
CICOT yang merupakan lembaga sertifikasi halal resmi di Thailand juga telah diakreditasi oleh Emirates Authority for Standardization and Metrology (ESMA) Uni Emirat Arab (UEA). Semua produk halal yang diekspor ke UEA diperiksa dan disertifikasi oleh CICOT untuk memastikannya memenuhi standar dan peraturan ESMA.
Sementara itu, Pusat Ilmu Halal Universitas Chulalongkorn, pusat pertama di dunia, didirikan untuk mendukung proses pemeriksaan dan sertifikasi halal berdasarkan analisis laboratorium yang valid. Pusat ini bekerja pada penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam analisis makanan untuk menjaga standar halal. n Meiliza Laveda