Dikutip Euro News, Senin (6/9), aksi protes yang diadakan wanita muda pada Sabtu di Kabul berakhir dengan pasukan khusus Taliban menembak ke udara ketika para demonstran mencapai istana presiden yang mendorong mereka untuk melarikan diri. Seorang saksi juga mengatakan mereka menggunakan gas air mata.
Sajid menyebut meskipun Taliban telah mengatakan perempuan akan diizinkan untuk bekerja, termasuk untuk pemerintahan berikutnya, situasi keamanan dan situasi saat ini tidak mengizinkan seorang perempuan untuk bekerja di posisi tinggi pemerintah.
“Situasi di tanah air telah memburuk selama 20 tahun tapi mungkin di masa depan, mereka akan dapat bekerja di posisi tinggi,” ujar dia. n Meiliza Laveda