IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Abu Bakar radhiyallahu anhu, sebagaimana diriwayatkan oleh Aisyah radhiyallahu anha bahwa Abu Bakar memiliki seorang budak yang setiap hari bekerja. Dan dari hasil pekerjaannya ia membeli roti, lalu memberikannya kepada Abu Bakar.
Setiap malam saat Abu Bakar akan memakan roti yang dibawa oleh budaknya ia selalu menanyakan dari mana roti tersebut dia dapatkan. Pada suatu malam, Abu Bakar sangat lapar karena berpuasa di siang hari, ia mengambil roti yang disediakan budaknya tanpa bertanya terlebih dahulu.
Setelah tahu Abu Bakar selesai memakan roti, si budak berkata, "Tahukah tuan, dari mana asal roti tersebut?" seperti dikutip dari buku Harta Haram Muamalat Kontemporer karya Erwandi Tarmizi.
Abu bakar berkata, "Beritahu aku dari mana roti tersebut berasal!"
Budak itu berkata, "Dahulu di masa Jahiliyah, ada seseorang yang minta diramal, lalu aku meramal untuknya, padahal aku tidak bisa meramal, aku hanya menipu dia saja. Kebetulan, tadi saya bertemu dia. Dan dia memberikan upah ramalan di masa Jahiliyah dulu, lalu dengan uang itu aku membeli roti ini".
Serta-merta, Abu Bakar memasukkan jarinya ke dalam kerongkongan dan memuntahkan seluruh isi perutnya.
Lalu budak tersebut menceritakan hal tersebut kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam, maka Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Hiih, engkau telah membohongi Abu Bakar ... celakalah engkau! Sesungguhnya Abu Bakar tidak mau memasukkan sesuatu ke dalam perutnya, kecuali yang baik". (HR. Bukhari dan Ahmad, lafaz hadis ini berdasarkan riwayat Ahmad).