Rabu 08 Sep 2021 19:19 WIB

Kiai Hariri Pencetak Kader Ahli Fikih (III-Habis)

Kiai Hariri jarang muncul dalam perbincangan politik.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
Kitab (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
Kitab (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID, Sebagai seorang sufi sekaligus pengajar ilmu tasawuf, KH Achmad Hariri Abdul Adhim termasuk alim yang menghindar dari ingar bingar politik. Hal ini diungkapkan oleh salah satu santrinya yang kini mengabdi sebagai wakil ketua Lembaga Bahtsul Masail PBNU, yakni Abdul Moqsith Ghazali.

"Beliau adalah satu dari banyak kiai pesantren yang menghindar dari ingar bingar politik dan memilih menepi, menjadi seorang pendidik (murabbi) dan pengajar (mualim), "kata Moqsith mengenang sosok Kiai Hariri.

Baca Juga

Karena sikapnya itu, menurut Moqsith, Kiai Hariri jarang muncul dalam perbincangan politik, baik perbincangan politik lokal ataupun politik nasional. Kiai Hariri lebih banyak dikenal di lingkungan santri-santri dan alumni Ma'had Aly Sukorejo Situbondo.

Perhatian dan ketekunannya pada ilmu tasawuf membuat Kiai Hariri tampil sebagai seorang ulama yang pengasih. Menurut Moqsith, Kasih sayangnya tidak hanya akan dirasakan para santrinya yang tinggal di asrama Ma'had Aly, melainkan juga oleh para tamu yang datang, para tetangga sekitar pesantren, bahkan hingga binatang.

Dengan tasawuf, diksi yang terlontar dari lisannya adalah kelembutan bukan kekerasan. Zikir yang selalu dilafalkannya melembutkan hatinya. Mengajar, shalat dan zikir adalah aktivitas kesehariannya. Kiai Hariri telah menjadi salah satu tokoh perubahan bagi kader-kader ahli fikih di Ma'had Aly.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement