IHRAM.CO.ID,KABUL -- Taliban menggunakan alasan keamanan untuk menerapkan larangan unjuk rasa tanpa izin.
"Kementerian Islam Emirat menginformasikan pada semua warga kecuali semua proses hukum sudah diselesaikan, tidak ada yang boleh melakukan protes dan mengganggu warga, sekelompok orang mengancam keamanan pengunjuk rasa untuk mencapai tujuan politik jahat mereka," kata Menteri Dalam Negeri Taliban Sirajuddin Haqqani seperti dikutip Arab News, Kamis (9/9) kemarin.
Sejak Taliban merebut kekuasaan bulan lalu masyarakat Afghanistan turun ke jalan untuk menentang pemerintahan mereka. Sesuatu yang tidak dapat dibayangkan pada pemerintah milisi tersebut pada 1996 hingga 2001.
Banyak perempuan yang berunjuk rasa. Tapi akhir-akhir ini demonstrasi berakhir dengan kerusuhan. Pengunjuk rasa dan jurnalis mengatakan pasukan keamanan Taliban menggunakan kekerasan.
Namun para jurnalis mengatakan justru pasukan keamanan Taliban yang melakukan kekerasan. Dua wartawan Etilaat Roz yang meliput unjuk rasa perempuan menuntut hak memperoleh pendidikan dan bekerja mengatakan mereka ditangkap dan dipukuli pasukan keamanan Taliban.
"Kemarin, rekan-rekan kami mendatangi distrik ketiga untuk meliput unjuk rasa di Karte Char, Taliban menangkap mereka karena meliput unjuk rasa, dua rekan saya, Taqi Daryabi dan Nemat Naqdi dipukuli, ketika saya mengirim editor senior, mereka juga ditahan," kata pemimpin redaksi Etilaat Roz Zaki Daryabi.