IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Rabithah Ma'ahid Al Islamiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (RMI-PBNU) KH Abdul Ghofar Rozin (Gus Rozin) menyampaikan, peringatan Hari Santri tahun ini harus tetap mengedepankan kewaspadaan terhadap pandemi Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes).
"Sedangkan bagi pesantren yang berada di zona aman silakan menyelenggarakan upacara dan kegiatan luar ruang lain yang melibatkan para santri, tentunya dengan prokes," kata dia kepada Republika.co.id, Jumat (10/9).
Gus Rozin menngatakan, memperingati Hari Santri berarti merawat memori kolektif masa lalu untuk dijadikan modal membangun masa depan yang lebih baik. Pada peringatan Hari Santri tahun ini, tema yang diangkat adalah 'Bertumbuh, Berdaya, Berkarya'. Tema ini menggambarkan karakteristik dan nilai pesantren.
"Pesantren terus bertumbuh dari sejak 1400-an sampai saat ini baik secara kualitas maupun kuantitas. Dan pesantren juga berdaya dan mandiri baik secara nilai, tata kelola, dan ekonomi serta memberdayakan masyarakat sekitar sehingga pesantren dengan masyarakat sekitarnya saling menguatkan," jelasnya.
Pesantren, tambah Gus Rozin, juga terus berkarya seperti lahirnya sejumlah kitab dari pesantren. Selain itu, sejumlah kreativitas dan inovasi juga banyak lahir dari pesantren. Menurutnya, tema tersebut dalam konteks pandemi Covid-19 mengandung harapan agar santri dan pesantren bisa segera bangkit.