Sabtu 11 Sep 2021 04:05 WIB

Wanita Tunisia di Garis Depan Hadapi Perubahan Iklim

Tunisia rentan terdampak perubahan iklim.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Habib Bourguiba, kota Tunis, Tunisia tampak kosong saat pemberlakuan karantina wilayah untuk mencegah penyebaran Covid-19 pad 9 Mei 2021. Pemerintah menolak memberlakukan total lockdown karena faktor ekonomi. Kini, sistem kesehatannya ambruk oleh lonjakan kasus Covid-19.
Foto:

Lebih dari 150 penduduk wilayah tersebut, terutama perempuan dan pemuda, telah terlibat dalam proyek peningkatan pendapatan ini berdasarkan perlindungan lingkungan, ekowisata dan komersialisasi produk lokal.

Wilayah Jendouba, salah satu yang paling terpinggirkan di negara ini, memiliki tingkat kemiskinan 21,5 persen. Di daerah terpencil seperti wilayah Ghardimaou, di perbatasan dengan Aljazair, sumber daya alam pegunungan seringkali menjadi satu-satunya sumber pekerjaan bagi penduduknya.

Pindah dari Jendouba ke Sidi Bouzid, wanita lain sekarang berjuang untuk memperkenalkan kembali varietas lokal. Setelah beberapa tahun bekerja di pabrik impor benih, Fatiha Mosbati telah memutuskan untuk kembali ke desa asalnya di pedesaan, Souk Jdid. 

Dia datang untuk mendirikan proyek rumah kaca organik. Di rumah kacanya, dia mencoba untuk mendapatkan kembali benih lokal dari pohon zaitun, tanaman merambat dan spesies lainnya dan mendistribusikannya ke petani di wilayah Sidi Bouzid.

Setiap pagi Fatiha berjalan di antara bibitnya dan memeriksanya dengan cermat. "Ketika Anda bekerja untuk pasar, tujuannya adalah kuantitas bukan kualitas. Sekarang saya salah satu yang mencoba untuk kembali dan berinvestasi di pertanian organik, meskipun sulit untuk menyingkirkan bahan kimia," kata Fatiha. 

 

Sementara, Profesor Geografi di Universitas Paris 8 dan pendiri LSM Observatory of Food Sovereignty and Environment, Habib Ayeb menegaskan pemulihan benih lokal kemungkinan akan menemui kesulitan. Hal ini karena tanah telah beradaptasi dengan benih hibrida yang ditanam dengan pestisida dan pupuk.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement