Ahad 12 Sep 2021 00:13 WIB

Negara Teluk Cemaskan Penarikan Sistem Pertahanan Rudal AS

AS meanri sistem pertahanan rudal di Arab Saudi

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Agung Sasongko
sistem pertahanan rudal AS (ilustrasi)
Foto:

Mantan kepala intelijen Kerajaam Saudi, Pangeran Turki Al Faisal, mengaitkan penarikan sistem pertahanan dan baterao Patriot dengan hubungan AS dengan Riyadh. Al Faisal mengatakan, komitmen AS terhadap Saudi dan kawasan perlu dipertanyakan.

“Saya pikir kita perlu diyakinkan tentang komitmen Amerika “Seperti misalnya, tidak menarik rudal Patriot dari Arab Saudi, pada saat Arab Saudi menjadi korban serangan rudal dan serangan pesawat tak berawak, tidak hanya dari Yaman, tetapi dari Iran," kata Al Faisal.

Belum lama ini Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, membatalkan jadwal kunjungannya ke Saudi dalam rangkaian tur Timur Tengah. Pejabat AS mengatakan, pembatalan kunjungan ke Saudi karena terjadi kesalahan dalam masalah penjadwalan. Arab Saudi menolak untuk membahas masalah tersebut.

Peneliti di James A Baker III Institut Kebijakan Publik di Rice University, Kristian Ulrichsen, mengatakan, komitmen AS ke negara Teluk sudah memudar. Menurutnya, kebijakan pemerintahan Biden tak jauh beda dengan pendahulunya yaitu mantan Presiden Donald Trump.  

“Persepsinya sangat jelas bahwa AS tidak berkomitmen ke Teluk seperti dulu. Kita melihat pernyataan Biden tentang Afghanistan, cara dia mengatakan hal-hal yang jelas akan mengutamakan kepentingan AS dan itu cukup mengecewakan bagi mitra dan sekutu di seluruh dunia yang mungkin mengharapkan sesuatu yang berbeda setelah Trump. Biden terdengar sangat mirip dengan pendekatan 'America First', hanya dengan nada yang berbeda," ujar Ulrichsen. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement