IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Berdasarkan Surat An-Nisa' Ayat 69, para ahli tafsir Alquran secara garis besar membagi manusia yang memperoleh anugerah paling besar dari Allah di dalam surga.
وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَالرَّسُوْلَ فَاُولٰۤىِٕكَ مَعَ الَّذِيْنَ اَنْعَمَ اللّٰهُ عَلَيْهِمْ مِّنَ النَّبِيّٖنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاۤءِ وَالصّٰلِحِيْنَ ۚ وَحَسُنَ اُولٰۤىِٕكَ رَفِيْقًا
Dan barangsiapa menaati Allah dan Rasul (Muhammad), maka mereka itu akan bersama-sama dengan orang yang diberikan nikmat oleh Allah, (yaitu) para Nabi, para pencinta kebenaran, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang sholeh. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. (QS An-Nisa': 69)
Dalam penjelasan Tafsir Kementerian Agama, ayat ini mengajak dan mendorong setiap orang agar taat kepada Allah dan kepada Rasul-Nya. Allah berjanji akan membalas ketaatan dengan pahala yang sangat besar, yaitu bukan saja sekedar masuk surga, tetapi akan ditempatkan bersama-sama dengan orang-orang yang paling tinggi derajatnya di sisi Allah. Yaitu para Nabi, para shiddiqin, para syuhada (orang-orang yang mati syahid) dan orang-orang yang sholeh.
Berdasarkan ayat ini para ahli tafsir secara garis besar membagi empat macam manusia yang memperoleh anugerah Allah yang paling besar di dalam surga. Pertama, para Rasul dan Nabi, yaitu mereka yang menerima wahyu dari Allah.
Kedua, para shiddiqin, yaitu orang-orang yang teguh keimanannya kepada kebenaran Nabi dan Rasul. Ketiga, para syuhada mempunyai kriteria sebagai berikut, (a) orang beriman yang berjuang di jalan Allah dan mati syahid dalam peperangan melawan orang kafir.
Kemudian, (b) orang yang menghabiskan usianya berjuang di jalan Allah dengan harta dan dengan segala macam jalan yang dapat dilaksanakannya. (c) Orang beriman yang mati ditimpa musibah mendadak atau teraniaya, seperti mati bersalin, tenggelam, terbunuh dengan aniaya.
Bagian (a) disebut syahid dunia dan akhirat yang lebih tinggi pahalanya dari bagian (b) dan (c) yang keduanya hanya dinamakan syahid akhirat.
Ada satu bagian lagi yang disebut namanya syahid dunia, yaitu orang-orang yang mati berperang melawan kafir, hanya untuk mencari keuntungan duniawi, seperti untuk mendapatkan harta rampasan, untuk mencari nama dan sebagainya. Syahid yang serupa ini tidak dimasukkan pembagian syahid di atas, karena syahid dunia tersebut tidak termaksud sama sekali dalam kedua ayat ini.
Keempat, orang-orang sholeh, yaitu orang-orang yang selalu berbuat amal baik yang bermanfaat untuk umum, termasuk dirinya dan keluarganya baik untuk kebahagiaan hidup duniawi maupun untuk kebahagiaan hidup ukhrawi yang sesuai dengan ajaran Allah. Orang yang benar-benar taat kepada Allah dan Rasul-Nya sebagaimana yang tersebut dalam ayat ini akan masuk surga dan ditempatkan bersama-sama dengan semua golongan yang empat itu.