IHRAM.CO.ID, JENEWA – Lebih dari 1 miliar dolar AS (Rp 14,25 triliun) bantuan telah dijanjikan untuk Afghanistan, menyusul peringatan dari PBB tentang bencana yang menjulang di negara tersebut.
Permohonan untuk dukungan global dibuat pada sebuah konferensi di Jenewa, menyusul pengambilalihan Taliban bulan lalu. PBB mengatakan negara itu menghadapi krisis kemanusiaan besar.
"Setelah beberapa dekade perang dan penderitaan, itu mungkin saat yang paling berbahaya," kata Sekretaris Jenderal Antonio Guterres, dilansir di BBC, Selasa (14/9).
Menurut Guterres, tingkat kemiskinan 'spiral' dan layanan publik hampir runtuh. "Banyak orang bisa kehabisan makanan pada akhir bulan ini saat musim dingin mendekat," katanya.
PBB telah menyerukan penggalangan dana sebesar 606 juta dolar AS, dengan mengatakan bahwa ini akan membawa bantuan vital bagi jutaan orang.
Guterres mengatakan tidak jelas berapa banyak dari lebih dari 1 miliar dolar AS yang dijanjikan akan digunakan untuk banding PBB.
PBB telah mendesak Taliban untuk memberi pekerja bantuan akses tanpa hambatan.
Bahkan sebelum gerilyawan Islam tersebut merebut kembali kendali atas Afghanistan pada Agustus, pertempuran telah memaksa lebih dari 550 ribu orang meninggalkan rumah mereka.
Diperkirakan 3,5 juta orang saat ini mengungsi di dalam negeri. Warga Afghanistan juga harus menghadapi kekeringan parah.
Konferensi pada hari Senin (13/9) dihadiri oleh pejabat tinggi PBB serta organisasi bantuan termasuk Palang Merah dan berbagai pemerintah.
PBB mengatakan sekitar sepertiga dari uang yang ingin dikumpulkan akan digunakan oleh Program Pangan Dunia (WFP), yang sebelumnya mengatakan banyak warga Afghanistan tidak memiliki akses uang tunai untuk membeli makanan yang cukup.
"Kami benar-benar memohon dan meminjam untuk menghindari kehabisan stok makanan," kata wakil direktur regional WFP Anthea Webb.